Gambar Kelenjar Pineal (sumber: Google) |
“Mata ketiga” begitu oleh orang-orang kebanyakan menyebut Kelenjar Pineal. Kelenjar ini merupakan bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas efisiensi fungsi dari beberapa sistem metabolisme di dalam tubuh. Selain itu, Kelenjar Pineal dapat menghasilkan sebuah hormon melatonin. Hormon ini berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh—seperti saat retina mata tertimulasi oleh cahaya;implus dikirm ke saraf optic meunju bagian otak yang disebut hipotalamus.
Kelenjar Pineal menurut Ahli filsafat, fisiologi, fisika dari Perancis, Rene Descartes (1596 – 1650) menyebutnya “pusat dari jiwa.” Penelitian akademik, juga menemukan bahwa kelenjar pineal berisi sel-sel peka cahaya yang berfungsi seperti sel-sel retina mata, yang membuktikan kebenaran bahwa kelenjar pineal dapat “melihat.” Ukuran Kelenjar Pineal tidak begitu besar atau panjang. Kira-kira ukuran panjangnya sekitar 7 milimeter. Kelenjar ini terletak hampir di bagian tengah otak, di antara otak kanan dan otak kiri.
Kelenjar Pineal akan berhubungan dengan saraf simpatetik. Sehingga dari sinilah berawal bahwa saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal yang memicu diproduksinya melatonin. Hubungan keduanya ini menghasilkan, ketika tidak ada cahaya yang mencapai mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.
Kelenjar Pineal menurut Ahli filsafat, fisiologi, fisika dari Perancis, Rene Descartes (1596 – 1650) menyebutnya “pusat dari jiwa.” Penelitian akademik, juga menemukan bahwa kelenjar pineal berisi sel-sel peka cahaya yang berfungsi seperti sel-sel retina mata, yang membuktikan kebenaran bahwa kelenjar pineal dapat “melihat.” Ukuran Kelenjar Pineal tidak begitu besar atau panjang. Kira-kira ukuran panjangnya sekitar 7 milimeter. Kelenjar ini terletak hampir di bagian tengah otak, di antara otak kanan dan otak kiri.
Kelenjar Pineal akan berhubungan dengan saraf simpatetik. Sehingga dari sinilah berawal bahwa saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal yang memicu diproduksinya melatonin. Hubungan keduanya ini menghasilkan, ketika tidak ada cahaya yang mencapai mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.