Selasa, 18 Juni 2013

Imunisasi Bayi Mampu Tangkal Penyakit Menular

Pneumokokus (Streptococcus pneumonia) merupakan bakteri penyebab radang selaput otak atau meningitis, radang paru, infeksi telinga, dan rongga hidung atau sinus pada bayi serta anak. Dalam penyebarannya, bakteri Pneumokokus hanya memerlukan media udara. Dari batuk, bersin, atau percikan ludah, seorang bayi atau anak dapat tertular bakteri ini.

Pada saat bayi memasukkan tangan ke dalam mulut, setelah kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi Pneumokokus, ia pun dapat mengidapnya. Bahkan bakteri ini dapat ditemukan pada tenggorokan dan rongga hidung orang dewasa, anak, dan bayi yang sehat. Lebih mengkhawatirkan lagi, penyakit yang disebabkan bakteri ini tidak disertai gejala atau keluhan tertentu.

Selain itu, inveksi ini mampu berkembang dengan sangat cepat dan sulit di diagnosis hingga tahap lanjut. “Gejala meningitis hanya demam dan muntah,” kata Fith Dahlan, dokter spesialis anak Rumah Sakit Awal Bros, Makassar. “Sehingga sulit dibedakan dengan penyakit pada umumnya.”

Dampak meningitis pun sangat berbahaya. Mulai dari cacat otak, berkurangnya fungsi pendengaran atau cacat beberapa bagian tubuh, hingga berujung pada kematian jika tidak cepat ditangani. Menurut Fith, infeksi Pneumokokus merupakan kedua pembunuh terbesar pada anak kurang dari 5 tahun. “Satu dari empat bayi meninggal karena meningitis,” kata dia.

Karenanya, penting bagi bayi atau anak untuk mendapatkan vaksin PVC atau Pneumokokus. Namun menurutnya, vaksin Pneumokokus tidak diwajibkan oleh pemerintah. Sebab ketersediaan produknya masih bergantung pada pasokan impor. Selain itu, harganya pun sangat mahal. Antara Rp 350 ribu-Rp 950 ribu, sekali suntik.

“Sedangkan vaksin PCV atau Pneumokokus perlu disuntikkan selama dua bulan sekali, bagi bayi” kata Fith. “Dan untuk anak di atas satu tahun, cukup dua kali suntikan PVC.”


Sumber: tempo.co|CORNILA DESYANA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar