Jumat, 24 Mei 2013

Kelenjar Pineal

Gambar Kelenjar Pineal (sumber: Google)
“Mata ketiga” begitu oleh orang-orang kebanyakan menyebut Kelenjar Pineal. Kelenjar ini merupakan bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas efisiensi fungsi dari beberapa sistem metabolisme di dalam tubuh. Selain itu, Kelenjar Pineal dapat   menghasilkan sebuah hormon melatonin. Hormon ini berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh—seperti saat retina mata tertimulasi oleh cahaya;implus dikirm ke saraf optic meunju bagian otak yang disebut hipotalamus.

Kelenjar Pineal menurut Ahli filsafat, fisiologi, fisika dari Perancis, Rene Descartes (1596 – 1650) menyebutnya “pusat dari jiwa.” Penelitian akademik, juga menemukan bahwa kelenjar pineal berisi sel-sel peka cahaya yang berfungsi seperti sel-sel retina mata, yang  membuktikan kebenaran bahwa kelenjar pineal dapat “melihat.” Ukuran Kelenjar Pineal tidak begitu besar atau panjang. Kira-kira ukuran panjangnya sekitar 7 milimeter. Kelenjar ini terletak hampir di bagian tengah otak, di antara otak kanan dan otak kiri.

Kelenjar Pineal akan berhubungan dengan saraf simpatetik. Sehingga dari sinilah berawal bahwa saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal yang memicu diproduksinya melatonin. Hubungan keduanya ini menghasilkan, ketika tidak ada cahaya yang mencapai mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.

Kelenjar Pineal dan Melatonin.

Bila kita menggambarkan bagaimana bentuk Kelenjar Pineal, maka hasilnya bentuk kelenjar ini seperti kerucut. Adalah organ tubuh sebesar kacang polong terletak di pusat otak tengah. Mencapai ukuran terbesar selama masa kanak-kanak, tetapi mengeras dan menyusut dengan bertambahnya usia. Untuk produksi melatonin oleh kelenjar pineal ditentukan oleh jumlah cahaya yang diterima. Sebab kelenjar memainkan peranan jam tubuh, yang dipengaruhi oleh kepekaannya terhadap cahaya dan pengaturan siklus tidur-bangun. Selama tidur malam, tingkat melatonin dalam tubuh naik, mencapai puncak antara jam 11 malam dan jam 2 pagi, dan kemudian turun secara dramatis saat hari menjelang fajar. Produksi melatonin berhubungan dengan umur, meningkat pada tiga bulan setelah lahir, memuncak pada usia enam tahun, dan mulai merosot setelah masa puber.

Pengaruh Melatonin pada Tubuh Manusia

Tidak hanya memiliki peran penting dalam tubuh, tetapi Melatonin memiliki pengaruh pada tubuh manusia. Melatonin memiliki susunan kimia yang sederhana, tetapi memainkan peran yang penting dalam fungsi-fungsi tubuh. Peran tersebut adalah mengawasi kerja berbagi kelenjar dan organ, dan mengatur produksi hormon. Selain itu, juga mengendalikan kelebihan rangsangan syaraf simpatik pada tekanan darah bawah dan memperlambat kecepatan jantung. Sehingga mengurangi dampak pada jantung. Dapat mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur, mengatur jam biologis tubuh, menghilangkan pengaruh dari perbedaan jam tidur, memperkuat kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kuman dan virus, dan mencegah kanker dan pikun.

Dua penelitian di Amerika telah menunjukkan bahwa cahaya terang pada malam hari mengurangi produksi melatonin dan menyebabkan pengeluaran hormon estrogen pada perempuan, yang akan meningkatkan timbulnya  kanker payudara di antara para perempuan pekerja malam. Penelitian pada bayi yang meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) menemukan bahwa bayi-bayi yang kelenjar pinealnya kurang berkembang, sehingga menurunkan tingkat melatonin dan melemahkan kemampuan otaknya menangani radikal bebas (molekul-molekul dengan electron tanpa pasangan), sehingga membuat otak mudah di serang kerusakan radikal bebas. Penelitian lain pada anak-anak dan orang dewasa pengidap kesedihan tanpa alasan menunjukkan bahwa tingkat melatonin pasien penyakit jiwa lebih rendah daripada orang yang sehat. 

Melatonin ada dalam jumlah kecil dalam banyak jenis tanaman, termasuk gandum, jagung manis, beras, jahe, tomat, pisang dan jali-jali. Asupan makanan lain seperti rumput laut, kacang kedelai, biji labu kuning, biji semangka, kacang almond, kacang-kacangan, ragi, susu bubuk campur ragi, kecambah gandum dan susu membantu meningkatkan produksi melatonin tubuh. Asupan makanan yang rendah menjamin tingkat melatonin normal. Penelitian menunjukkan bahwa tikus tua yang diberi lebih sedikit makanan memiliki kelenjar pineal yang sehat  seperti tikus muda, dan dapat mengatur produksi melatonin. Tingkat melatonin mereka 80 persen dari yang di temukan pada tikus muda, dibandingkan dengan  40 persen pada tikus tua yang tidak dibatasi makanannya.

Pineal body adalah suatu jaringan kelenjar kecil yang terletak di bagian pusat kepala, yang tidak hanya mampu merasakan adanya cahaya dari luar layaknya sa-ma seperti sepasang mata kita, tetapi strukturnya juga sama dengan mata pada umumnya tetapi dia jauh lebih sederhana. Melatonin pertama kali berhasil diisolasi pada tahun 1958 oleh seorang profesor dermatology yang bernama Aaron B. Lerner. Senyawa ini menjadi sangat populer sebagai suplemen dan disarankan sebagai penyembuh jet lag dan kelainan tidur lainnya.

Bahan: berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar