Hematoma intrakanial adalah pecahnya pembuluh darah di dalam otak
atau di antara tengkorak dan otak. Akumulasi darah (hematoma) dapat menempati
jaringan otak.
Sumber Foto: www.acemaxslife.com| Pembuluh darah di otak pecah |
Hematoma intrakranial dapat terjadi karena ketidakmampuan
cairan yang mengelilingi otak untuk menyerap kekuatan pukulan atau benturan
yang tiba-tiba. Pada kasus benturan yang terlalu kuat, otak dapat bergeser
secara paksa pada dinding bagian dalam tengkorak, sehingga menjadi memar. Hematoma
intrakranial adalah kondisi serius dan mungkin mengancam nyawa yang biasanya
memerlukan pengobatan yang tepat sesegera mungkin, meskipun cedera pada kepala
tampak ringan.
Biasanya, operasi diperlukan untuk mengobati
hematoma intrakranial yang bertujuan untuk mengambil akumulasi darah pada
jaringan otak. Namun, tidak perlu dilakukan operasi pada hematoma intrakranial
dengan ukuran kecil.
Penyebab Pembuluh Darah Pecah dalam OTAK :
Cedera kepala adalah alasan utama di balik terjadinya perdarahan
intrakranial (hemorrhage) yang biasanya disebabkan oleh kecelakaan mobil atau
sepeda motor atau peristiwa yang tampaknya sepele seperti terbenturnya kepala.
Ada kemungkinan lebih besar untuk trauma kepala ringan yang mungkin dapat
mengakibatkan hematoma ketika salah seorang lansia, terutama mereka yang
mengonsumsi obat antikoagulan atau anti trombosit, seperti aspirin.
Cedera serius dapat terjadi bahkan jika tidak ada tanda-tanda luka atau
memar yang terlihat. Dalam kasus cedera kepala yang dapat menyebabkan hematoma,
kemungkinan merupakan subdural, epidural, atau intraparenchymal hematoma.
Gejala Pembuluh Darah Pecah dalam
OTAK
Tanda dan gejala hematoma intrakranial dapat terjadi baik segera atau sampai
beberapa minggu atau lebih setelah terjadi benturan kepala. Tekanan pada otak
dapat meningkat dari waktu ke waktu, dan menghasilkan beberapa atau semua
gejala berikut ini :
1. Muntah
2. Perubahan ukuran pupil
3. Meningkatnya sakit kepala
4. Peningkatan tekanan darah
5. Mengantuk dan kehilangan kesadaran progresif
6. Pusing
7. Kebingungan
8. Kelemahan pada anggota badan pada satu sisi tubuh
2. Perubahan ukuran pupil
3. Meningkatnya sakit kepala
4. Peningkatan tekanan darah
5. Mengantuk dan kehilangan kesadaran progresif
6. Pusing
7. Kebingungan
8. Kelemahan pada anggota badan pada satu sisi tubuh
Tanda dan gejala berikut ini juga mungkin dapat terjadi pada kasus terakumulasinya
darah yang lebih banyak pada otak:
1. Kejang
2. Pingsan
3. Kelesuan
1. Kejang
2. Pingsan
3. Kelesuan
Pengobatan Pembuluh
Darah Pecah dalam OTAK
Beberapa hematoma subdural tidak perlu diambil karena cukup kecil dan tidak
menyebabkan munculnya tanda atau gejala. Obat diuretik juga dapat membantu
mengontrol pembengkakan otak (edema) setelah cedera kepala.
Operasi
Pengobatan hematoma seringkali membutuhkan operasi. Jenis operasi dapat
ditentukan tergantung pada karakteristik hematoma. Pilihan tindakan bedah dapat
meliputi:
1. Kraniotomi
Pada kasus hematoma besar mungkin perlu dilakukan pembukaan bagian tengkorak (kraniotomi) untuk menghilangkan darah.
Pada kasus hematoma besar mungkin perlu dilakukan pembukaan bagian tengkorak (kraniotomi) untuk menghilangkan darah.
2. Drainase bedah
Jika darah terlokalisir dan tidak terjadi pembekuan yang cukup, dokter mungkin akan membuat lubang melalui tengkorak dan kemudian mengambil cairan dengan pengisapan.
Jika darah terlokalisir dan tidak terjadi pembekuan yang cukup, dokter mungkin akan membuat lubang melalui tengkorak dan kemudian mengambil cairan dengan pengisapan.
Pemulihan
Obat antikonvulsan seperti fenitoin (Dilantin) dapat diresepkan setelah
operasi, untuk mengelola atau menghindari terjadinya kejang pasca trauma.
Obat-obatan ini akan terus dikonsumsi selama setahun setelah trauma.
Kecemasan, kesulitan perhatian, masalah tidur, sakit kepala, dan amnesia
mungkin dapat terjadi dan sembuh untuk beberapa waktu. Masa pemulihan dapat
berkepanjangan dan mungkin tidak dapat pulih secara total.
Pemulihan yang paling mungkin terjadi pada orang dewasa setelah cedera yaitu
dalam 6 bulan pertama. Anak-anak sering pulih lebih cepat dan lebih baik
daripada orang dewasa.
Sumber : detikhealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar