Virus vs Bacteria (Image from cdn-www.cracked.com) |
Hasil penelitian Profesor Thomas Wood dari Departemen Artie McFerrin Kimia
Teknik Texas A&M University menjelaskan bahwa sistem imun bakteri
diperkirakan muncul akibat pertempuran antara bakteri dan virus yang
berlangsung selama jutaan tahun. Kita tahu bahwa virus bisa hidup dengan
menyisipkan materi genetiknya ke dalam sel makhluk hidup lain seperti bakteri.
Materi genetik yang terdiri dari gen-gen virus akan menyisip ke dalam kromosom
bakteri sehingga ketika bakteri melakukan replica DNA, otomatis gen-gen virus
akan tereplikasi juga.
Hasil penelitian Profesor Thomas ini dimuat di situs ScienceDaily. Gen-gen virus yang tereplikasi tersebut dapat bertahan
hidup dengan mengandalkan sistem mesin sel bakteri. Namun hal ini bagaikan bom
waktu bagi bakteri karena kemudian si virus akan mereplikasi dirinya sendiri
dan materi genetik virus ini akan menghasilkan protein yang dapat membunuh
bakteri inangnya. Setelah itu virus yang sudah berkembang biak akan mencari
sasaran baru lagi.
Sistem imun tidak hanya milik makhluk hidup tingkat tinggi
seperti manusia dan hewan, melainkan bakteri pun memilikinya. Sistem imun pada
bakteri bahkan diperkirakan merupakan sistem imun alami paling primitif di
dunia ini. Bagaimana proses yang terjadi sehingga bakteri bisa memiliki sistem
imun sehingga dapat tahan antibiotik dan zat kimia tertentu?
Si bakteri tentu tidak mau terus-menerus diintimidasi dan dijajah virus,
mereka punya sistem pertahanan sendiri untuk menaklukkan virus. Kuncinya adalah
mutasi genetik. Mutasi pada kromosom bakteri yang terjadi secara random dan
besar-besaran menyebabkan mutasi tidak hanya pada kromosom asli bakteri tetapi
juga pada materi genetik virus yang sudah terintegrasi. Mutasi genetik ini
menyebabkan virus kehilangan taringnya sehingga ia tidak dapat bereplikasi dan
membunuh bakteri. Lumpuhlah sudah si virus.
Bahkan, dengan adanya mateti genetik virus yang sudah ‘dilumpuhkan’ tersebut
menyebabkan bakteri dapat berkembang lebih cepat dibandingkan bakteri lain yang
tidak diserang virus. Berkat adanya gen sisipan dari virus, lama kelamaan
setelah melalui proses jutaan tahun lamanya gen sisipan virus berubah menjadi
gen normal layaknya gen lain yang asli kepunyaan bakteri. Akibatnya muncullah protein-protein
dan enzim-enzim baru, serta hal-hal baru lainnya yang bakteri pelajari dari
proses tersebut.
Apa yang Professor Wood temukan adalah bahwa adanya gen-gen virus yang sudah
terjebak jutaan tahun lamanya dalam kromosom, membuat sel bakteri tersebut bisa
memiliki sistem imun sendiri sehingga tahan terhadap jenis antibiotik tertentu
atau zat-zat kimia oksidator sel seperti hidrogen peroksida. Sungguh suatu cara
yang sangat brilian untuk makhluk sekecil bakteri sehingga mereka bisa memiliki
sistem imun sendiri.
Sumber: sciencebiotech.net|Rul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar