Selasa, 18 Juni 2013

Mengapa Ibu Menangis Saat Menyusui?

Ada beberapa hal yang terjadi setelah seorang ibu melahirkan. Salah satunya adalah tiba-tiba menangis tanpa sebab ketika sedang menyusui si buah hati. "Ibu itu sedang mengalami post natal blues," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. Ivan Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG, di acara Media Workshop Dermatix dan RS Bunda Jakarta .

Menurut Ivan, menangis tanpa sebab ketika menyusui wajar terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Terkadang, si ibu akan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang menakutkan baginya. "Post natal Blues dimulai dengan kesedihan yang tidak diketahui penyebabnya," lanjut Ivan.

Hal itu, katanya adalah perubahan psikis yang akan dialami para ibu. "20 persen wanita akan mengalami post natal blues," katanya.

Post natal blues, sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan oleh para ibu, namun, bila terus dibiarkan, maka hal itu akan menimbulkan stres bagi si ibu. "Post natal blues dapat meningkatkan risiko depresi yang bertahan lama," katanya.

Ia mengatakan bahwa pernah ada suatu kasus dimana si ibu sampai membunuh tiga anaknya dan bahkan membunuh dirinya sendiri setelah melakukan aksinya itu. Menurutnya, hal itu terjadi karena post natal blues yang dialami si ibu sudah mencapai tingkat stres dan depresi. Kejadian itu, kata ahli bedah robotik bersertifikat ini, sebenarnya bisa tidak terjadi bila si ibu mendapat support dari orang -orang terdekatnya.

Misal keadaan ibu saat hamil normal dan tidak ada keluhan, post natal blues pun bisa terjadi. Hal itu dimungkinkan karena kondisi keluarga ibu itu, ketika kecil berantakan. Dan ibu itu khawatir anaknya akan mengalami hal yang sama dengan ibu itu. Untuk menyembuhkan para ibu yang mengalami post natal blues itu adalah dengan dorongan dari orang terdekat terutama suaminya. "Ketahanan kejiwaan ibu itu nggak bisa dilihat. Maka keyword agar ibu bisa tenang itu adalah support suami," katanya.

Suami perlu memberikan perhatian lebih kepada istrinya pada masa kehamilan sang buah hati. Caranya, suami bisa mendukung istri agar tidak terlalu memikirkan perubahan fisik yang akan dialami istri nanti. Atau bisa pula terus menyemangati si istri agar tetap tenang. "Selain dari suami, keluarga pun perlu memberikan dukungan," kata Ivan.

Sumber:tempo.co|MITRA TARIGAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar